Untuk pembatasan komoditi pertanian terutama sayuran dan sangat tergantung kepada ketersediaan saprodi, apabila dikaitkan dengan managemen usaha tani harus memiliki beberapa komoditi yang mempunyai harga permintaan cukup tinggi yang dapat dijangkau oleh konsumen.
Inflasai terjadi karena komoditi sayuran yang ditanam jumlahnya sedikit dan cukup banyak digemari konsumen dalam bentuk segar.
Beberapa komoditi sayuran Kota Pontianak pernah terjadi inflasi yang sangat tinggi dan cukup lama di tahun 2012 sampai dengan 2013 salah satunnya adalah sayuran sawi hijau penyumbang inflasi yang cukup besar dibanding komoditi sayuran yang lain.
Diketahui laju inflasi komoditi sayur-sayuran Kalimantan Barat tertinggi terjadi dibulan mei 2012 sebesar 23,96%, sedangkan untuk Kota Pontianak tertinggi dibulan mei 2012 sebesar 28,15%
Langkah yang diambil oleh Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak dan Kantor Ketahan Pangan dan Penyuluhan Kota Pontianak dengan melakukan kegiatan Sekolah lapang dan memfasiltasi sarana dan prasarana produksi pertanian bagi petani hortikultura terutaman terhadap tanaman tertentu penyumbang inflasi tersebut.
Untuk saat ini mulai bulan april 2014 komoditi sayuran penyumbang infalasi sudah tidak berpengaruh lagi.
Program Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak kedepan bagaimana untuk dapat mempertahankan agar tidak terjadi inflasi yang tinggi sehingga petani tetap mendapatkan keuntungan dan tidak akan merasakan fluktuasi harga yang mengecewakan.
(H. M. Bintoro, SE, MM)
Op. Bid Pertanian