29 Desember 2020

MENGENAL GEJALA CEKAMAN LINGKUNGAN ABIOTIK PADA TANAMAN BUAH

MENGENAL GEJALA CEKAMAN LINGKUNGAN  ABIOTIK PADA TANAMAN BUAH

Oleh : Fitri Ikayanti, SP

Pengawas Benih Tanaman

 

Cekaman (stress) lingkungan adalah kondisi lingkungan yang memberikan tekanan pada tanaman dan mengakibatkan respons tanaman terhadap faktor lingkungan tertentu lebih rendah daripada respons optimumnya pada kondisi normal. Menurut Hidayat (2002) cekaman dibagi menjadi dua yaitu cekaman biotik dan cekaman abiotik. Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai gejala cekaman abiotik pada tanaman buah diantaranya : 

1. CEKAMAN SUHU TINGGI PADA TANAMAN LENGKENG

Pada iklim tropis, radiasi matahari berlebih dan suhu tinggi sering menjadi faktor pembatas pertumbuhan dan hasil tanaman. Suhu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada fase pra-panen dan pascapanen, termasuk terbakarnya daun, cabang dan batang, senesen atau peristiwa matinya sel-sel tumbuhan yang diakibatkan oleh dominansi fungsi dari hormon ABA (Asam Absisat) dan absisi (pengguguran) daun, penghambatan pertumbuhan, perubahan warna (discoloration) dan kerusakan buah, serta penurunan hasil (Wahid et al. 2007). Pengaruh terbesar suhu tinggi terhadap pertumbuhan pucuk adalah penurunan yang tajam panjang buku pertama, yang menyebabkan kematian secara prematur pada tanaman. Sebagai contoh, tebu yang ditanam pada suhu tinggi memiliki buku yang lebih kecil, peningkatan tunas, senesen lebih dini, dan menurunkan biomas total (Ebrahim et al. 1998). Pada foto terlihat cekaman suhu tinggi yang gejalanya terlihat pada pucuk daun cabang dan batang seperti terbakar, senesen dan absisi daun, penghambatan pertumbuhan serta perubahan warna.

2. CEKAMAN UNSUR HARA PADA TANAMAN LENGKENG

Tumbuhan memerlukan nutrisi untuk hidup dari lingkungannya. Nutrisi yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terdiri dari unsur hara makro dan unsur mikro. Unsur hara makro diperlukan tumbuhan dalam jumlah yang relatif banyak, sedangkan unsur hara mikro diperlukan tumbuhan dalam jumlah yang relatif sedikit. Unsur-unsur hara esensial tersebut diperlukan oleh tumbuhan untuk proses tumbuh dan sangat penting dalam melengkapi siklus hidupnya.  Tanaman dapat kekurangan salah satu unsur hara yang diperlukan pada kondisi tertentu yang berakibat pada timbulnya gejala-gejala defisiensi yang kadang sangat khas untuk unsur tertentu, meskipun kadang gejala tersebut dapat terjadi akibat kekurangan beberapa unsur tertentu secara bersamaan. Cekaman defiensi unsur hara pada tanaman dapat menyebabkan tanaman mengalami perubahan fisik yang tampak dan dapat diamati secara langsung. Nitrogen berperan dalam pembentukan sel, jaringan, dan organ tanaman.  Nitrogen berfungsi sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Karena itu kehadirannya dibutuhkan dalam jumlah besar, terutama saat pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun. Bersama fosfor (P), nitrogen digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Defisiensi unsur N dapat menyebabkan warna daun hijau agak kekuning-kuningan selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil, perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya, dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas. Pada foto di atas terlihat warna daun hijau agak kekuning-kuningan di ujung daun, tanaman tumbuh kerdil dibandingkan dengan dua tanaman lengkeng dibelakangnya, padahal ditanam pada saat yang bersamaan, daun penuh dengan serat disebabkan oleh menebalnya membran sel daun.  Hal tersebut kemungkinan karena terjadinya cekaman unsur hara terutama N terhadap pertumbuhan tanaman lengkeng.

3. CEKAMAN DEFISIENSI UNSUR HARA DAN KETERBATASAN RUANG TUMBUH   

Pada foto di atas terlihat seperti tanaman lengkeng yang mengalami cekaman defisiensi unsur hara N, tanaman pepaya ini juga memiliki gejala-gejala yang hampir sama yaitu daun terlihat berwarna kuning, tanaman tumbuh kerdil namun hal ini dapat pula disebabkan oleh cekaman ruang tumbuh tanaman karena disekeliling tanaman sudah disemen sehingga akar tanaman ruang tumbuhnya terbatas.  Terlihat juga di foto terdapat logam-logam besi di daerah pertumbuhan karena lokasi pertanaman dekat dengan bengkel besi, namun keberadaannya tidak banyak mempengaruhi pertumbuhan tanaman pepaya dan tidak menyebabkan keracunan. Gejala keracunan besi menyebabkan nekrosis yaitu kerusakan atau kematian sel-sel, jaringan atau organ tumbuhan yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.  Keracunan besi pada tanaman dapat mengganggu proses-proses metabolisme dan menyebabkan kerusakan tanaman yang ditandai oleh daun yang berkarat (bronzing), struktur daun kaku dan berwarna coklat gelap serta kurang berkembangnya sistem perakaran. Gejala visual dari keracunan besi adalah akibat adanya akumulasi oksidasi polifenol membentuk bronzing pada daun tanaman. Gejala bronzing kelihatan secara penuh pada daun-daun yang bertindak sebagai sumber fotosintesis dimulai dengan adanya noda coklat kecil yang terus menyebar dari ujung daun ke pangkal daun. Gejala lebih lanjut yang  terlihat adalah ujung daun menguning dan mengering, yang pada akhirnya akan diikuti dengan laju respirasi yang sangat tinggi

Referensi :

1. Cekaman Fisiolagis https://www.academia.edu/12359955/CEKAMAN_FISIOLOGIS

2. Respon Tanaman Terhadap Cekaman Lingkungan https://mip.faperta.unri.ac.id/file/bahanajar/12510-RESPON-TANAMAN-TERHADAP-CEKAMAN-KEKERINGAN-DAN-GENANGAN.pdf

 

 

 

 

Op. Bid Pertanian