(Oleh : drh. Sofia Febriyanita)
Medik Veteriner Muda
Scabies (kudis) disebabkan oleh tungau terkecil dari Ordo Acarina yaitu Sarcoptes scabbiei var. canis. Tungau yang berbentuk hampir bulat dengan 8 kaki pendek, pipih, berukuran 300-600 µ x 250-400 µ pada betina dan 200-240 µ x 150-200 µ pada jantan, biasanya hidup di lapisan kulit epidermis. Sarcoptes merupakan tungau penggali superfisial dan bersifat zoonosis. Scabies sering terjadi pada anjing dan ternak (sapi, kambing, domba, babi, kuda, kelinci), spesies hewan lain seperti serigala, wombat, dan manusia. Penularan Scabies pada kucing jarang terjadi karena lebih sering disebabkan oleh tungau Notoedres cati.
Gambar 1. Tungau Sarcoptes
Daur Hidup
Tungau betina secara aktif membuat liang di dalam kulit epidermis atau lapisan tanduk, meletakkan 2-3 butir telur setiap hari. Telur menetas dalam 2-4 hari dan keluar larva berkaki 6. Dalam waku 1-2 hari larva berubah menjadi nimfa stadium pertama dan kedua yang berkaki 8, kemudian menjadi tungau betina muda yang siap kawin, dan menjadi dewasa dalam 2-4 hari. Waktu yang diperlukan telur menjadi tungau lebih kurang 17 hari. Tungau dan larva hidup dengan memakan reruntuhan jaringan.
Gambar 2. Siklus Hidup Sarcoptes
Patogenesis
Tungau menembus kulit, mengisap cairan limfe, dan memakan sel-sel epidermis. Rasa gatal yang kuat dialami hewan dan bila digosok-gosokkan atau digaruk semakin bertambah gatal dan sakit, akibatnya terjadi lecet-lecet serta kerontokan rambut. Lecet menyebabkan keluarnya cairan serum (eksudat) yang menggumpal dan kering membentuk sisik-sisik di permukaan kulit (keropeng). Selanjutnya terjadi keratinisasi dan proliferasi jaringan ikat sehingga kulit menebal, berkerut dan tidak rata permukaannya.
Gejala Klinis
Gambar 3. Kambing Scabies
Gambar 4. Anjing Scabies
Diagnosa
Terapi
Referensi :
Sue Paterson. 2008. Manual of Skin Diseases of Dog and Cat 2nd Edition. Blackwell Publishing : United Kingdom
Subronto. 2006. Penyakit Infeksi Parasit dan Mikroba pada Anjing dan Kucing. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
Subronto. 2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mammalia) 1. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
Sumber Foto :
https://www.peternakankita.com/cara-mengobati-penyakit-kudis-pada-kambing/
https://student.unud.ac.id/miamonica96/news/59762
https://dermatologycentral.typepad.com/resource/2009/07/scabies-slide-show.html
Op. Bid Peternakan